Sleep Paralysis mungkin masih sedikit orang yang mengenal istilah ini. Tapi kalau kita berbicara soal Tindihan/ketindihan, aku yakin banyak orang yang mengenalnya, atau bahkan mengalaminya. Singkatnya, tindihan adalah fenomena unik nan horor yang terjadi pada saat kita tidur. Karena keunikan dan horornya itu banyak hal-hal mistis yang kemudian dihubungkan dengan fenomena ini. Di sisi lain para pakar kesehatan telah mencoba menemukan jawaban secara medis atas fenomena ini. Penasaran? yuk kita simak fenomena sleep paralysis alias ketindihan secara medis dan mistis.
Gangguan Tidur
Intro, Aku termasuk yang pernah mengalami ketindihan. Fenomena ini sering kali menghantui tidurku sejak SMA dan semasa kuliah dulu. Meski, Alhamdulillah sudah lama tidak pernah ketindihan lagi, tapi hal ini terulang kembali beberapa hari kemarin saat aku menginap di sebuah villa milik teman :horror:
Dari pengalaman yang pernah aku rasakan, biasanya tindihan ini terjadi dalam keadaan setengah sadar pada saat aku sedang enak-enaknya tidur seolah-olah aku merasakan adanya makhluk besar yang tiba-tiba memegang dan menindih seluruh tubuhku. Akibatnya tubuh terasa ditekan, dada terasa sesak bahkan susah bernafas, dan anggota tubuh menjadi sulit digerakan. Kondisi ini kadang diperparah dengan munculnya sosok atau bayangan aneh, seolah-olah aku melihat sosok makhluk hitam besar di hadapan ku yang sedang memegang dan menduduki tubuhku, entah itu halusinasi atau nyata aku tidak tahu persis, yang jelas pada kondisi seperti ini aku sadar betul bahwa saat itu aku sedang ketindihan. :bingung:
Respon pertama yang aku lakukan biasanya langsung berusaha sekuat tenaga menggerakkan ujung jari, bibir atau kepala (aneh ya hehehe) sembari berusaha membaca ta’awudz, ayat-ayat Al-Qur’an, dzikir, maupun istighfar berulang-ulang dan sekeras-kerasnya walaupun kenyataannya yang keluar dari mulut hanyalah igauan dan suara-suara gak jelas lainnya ( menurut orang-orang yang mendengarnya sih :hehehe: ). Kalau kamu bertanya, kenapa yang digerakan ujung jari? Sebenarnya gak ada unsur mistis apapun koq, cuma biasanya kalau aku bisa menggerakkan jari-jemari, bibir atau kepala seolah-olah tubuhku terlepas dari cengkraman sosok ghaib itu, jadi bisa bangun dan merubah posisi tidur biar nyaman ( mistis ini mah :hammer: ).
Sleep Paralysis Menurut Medis
Keadaan dimana seseorang merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak yang terjadi ketika akan tidur atau bangun tidur disebut sleep paralysisi. Istilah ini juga dikenal sebagai kelumpuhan tidur atau tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh ketika tidur).
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena sleep paralysis sering disebut dengan mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Sebagian ada juga yang merasa melihat didatangi agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang wanita hingga menyebabkan ia ketakutan dan sulit bernapas.
Fenomena Sleep Paralysis Pada Abad Pertengahan
Gejala Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi akibat adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).
Sebagai pengetahuan saja, berdasarkan gelombang otak, tidur kita terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap REM inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke tahapan mimpi alias REM.
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah fenomena sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok atau bayangan lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur. Nah, itu lah penjelasan fenomena sleep paralysis secara medis (kesehatan).
Waspada! Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis atau tindihan bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu terjadinya gangguan tidur ini. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan ketindihan, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur Anda. Usahakan tidur 8 sampai 10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, ketindihan umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Subhanalloh, aku jadi teringat dengan hadits Rosullulloh yang mencontohkan kita (umat Islam) tidur dengan posisi miring menghadap ke kiblat serta membaca dzikir dan do’a sebelum tidur.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Belahan Dunia
Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut dengan istilah the devil riding your back atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
Di budaya Arab, sering disebut sebagai Kaboos, atau Ja-thoom yaitu apa yang duduk pada sesuatu, meskipun istilah Kaboos juga digunakan untuk merujuk pada segala bentuk mimpi buruk. Namun, berdasarkan cerita rakyat di negara-negara Arab, Kaboos diyakini sebagai Setan atau Ifrit yang menduduki dada seseorang.
Di budaya Turki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
Di budaya Papua Nugini, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
Di kampungku sleep paralysis lebih populer dengan istilah tindihan/ketindihan, menurut kepercayaan orang jawa yaitu dimana makhlus halus sedang kurang kerjaan gangguin tidur kita.
Nah, apakah kamu juga pernah mengalami fenomena sleep paralysis ini? jangan lupa share pengalaman unik tindihan kamu di sini yach
Tidak ada komentar:
Posting Komentar